Para cucu menikmati kisah demi kisah yang diceritakan kakek neneknya yang bijak. Hingga kemudian, salah seorang cucu berkata, "Kakek, Nenek, tolong beritahu kepada kami rahasia yang membuat kakek dan nenek tetap bahagia setelah puluhan tahun hidup bersama." Dan permintaan itu segera disambut dengan antusias oleh cucu-cucu yang lain.
Mendengar permintaan itu, sesaat kakek dan nenek beradu pandang sambil saling melempar senyum. Dan tatapan keduanya, terpancar rasa kasih yang mendalam diantara mereka.. "Aha, Nenek yang akan bercerita dan menjawab pertanyaan kalian," kata kakek. Sambil menerawang ke masa lalu, nenek pun memulai kisahnya.
"Ini pengalaman kakek dan nenenk yang tak mungkin terlupakan dan rasanya perlu kalian dengar dengan baik. Suatu hari, kami berdua terlibat obrolan tentang sebuah artikel di majalah yang berjudul "Bagaimana Memperkuat Tali Pernikahan". Di sana dituliskan, masing-masing dari kita mencatat hal-hal yang kurang disukai pasangan kita. Kemudian, dibahas cara untuk mengubahnya agar ikatan tali pernikahan bisa lebih kuat dan bahagia. Nah, malam itu, kami sepakat berpisah kamar dan mencatat apa saja yang tidak disukai. Esoknya, selesai sarapan, nenek memulai lebih dulu membacakan daftar dosa kakekmu sepanjang kurangn lebih tiga halaman. Kalau dipikir-pikir, ternyata banyak juga, dan herannya lagi, sebegitu banyak yang tidak disukai, tetapi tetap saja kakek kalian menjadi suami tercinta nenekmu ini," kata nenek sambil tertawa. Mata tuanya tampak berkaca-kaca mengenang kembali saat itu.
Lalu nenek melanjutkan, "Nenek membacanya hingga selesai dan kelelahan. Dan, sekarang giliran kakekmu yang melanjutkan bercerita." Dengan suara perlahan, si kakek meneruskan. "Pagi itu, kakek membawa kertas juga, tetapi... kosong. Kakek tidak mencatat sesuatupun di kertas itu. Kakek merasa nenekmu adalah wanita yang kakek cintai apa adanya, kakek tidak ingin mengubahnya sedikitpun. Nenekmu cantik, baik hati, dan mau menikahi kakekmu ini, itu sudah lebih dari cukup bagi kakek." Nenek segera menimpali, "Nenek sungguh sangat tersentuh oleh pernyataan kakekmu itu sehingga sejak saat itu, tidak ada masalah atau sesuatu apapun yang cukup besar yang dapat menyebabkan kami bertengkar dan mengurangi perasaan cinta kami berdua."
Pesan Cerita:
Ketika Anda mencintai seseorang, cintailah orang itu sepenuhnya, tanpa mengharapkan imbalan, tanpa berusaha mengubahnya, tanpa menuntut apapun darinya. Cinta sejati adalah cinta tanpa syarat. Karena ketika mensyaratkan sesuatu pada sebuah hubungan asmara, kita akan mudah sekali menuntut orang yang kita cintai untuk melakukan sesuatu yang bisa membuat kita bahagia. Bahkan ketika kita menuntut dia melakukan sesuatu demi kebaikannya sendiri, kita telah terjebak pada cinta bersyarat.
Dan konsekuensi dari cinta yang bersyarat adalah kita akan mudah membenci orang tersebut, jika dia tidak memenuhi apa yang akan kita syaratkan, apa yang kita inginkan. Dengan demikian, kita mencintai orang itu, hanya karena dia bisa membuat kita bahagia. Tapi ketika dia menyakiti kita, cinta itu pun akan mudah luntur. Tidak, cinta sejati tidak seperti itu. Cinta sejati hanya memberi, tanpa mengharapkan balasan.
Sumber:
Kisah Tentang Seekor Sapi yang Jujur (Karya Necy Tanudibyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar